Sitemap

Business Model Canvas (BMC): Case Study Trip Planner for Traveler

6 min readSep 29, 2023
Photo by Estée Janssens on Unsplash

Dalam dunia bisnis yang berubah cepat, pemahaman yang mendalam tentang model bisnis sangat penting. Business Model Canvas (BMC) adalah tool efektif yang membantu perusahaan untuk merancang, menganalisis, dan mengkomunikasikan model bisnis dengan cara yang jelas dan terstruktur. Sedangkan di sisi lain, seorang Product Manager (PM) memiliki peran krusial dalam mengelola dan mengembangkan produk yang sukses. BMC sangat berguna dalam membantu PM merinci dan memahami model bisnis produk dengan lebih baik. Dalam tulisan ini, saya akan memaparkan dan memulai perjalanan menyelami BMC, relevansinya dengan role PM, dan case study untuk pembuatan aplikasi travel planner.

*

Apa itu Business Model Canvas (BMC)? Apa gunanya Product Manager mengetahuinya?

Business Model Canvas (BMC) adalah kerangka kerja visual yang dirancang oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur. BMC terdiri dari sembilan elemen kunci yang merinci berbagai aspek model bisnis sebuah perusahaan. Elemen-elemen tersebut meliputi:

  1. Segmentasi Pelanggan (Customer Segments): Berfungsi untuk mengidentifikasi target pengguna atau pelanggana suatu perusahaan.
  2. Proposisi Nilai (Value Propositions): Berfungsi untuk menjelaskan produk atau layanan dan mengapa mereka berharga bagi pelanggan. Elemen ini mencakup nilai unik atau nilai tambah yang tidak dimiliki oleh kompetitor.
  3. Saluran (Channels): Berfungsi untuk menentukan saluran distribusi atau komunikasi yang digunakan untuk mencapai pengguna.
  4. Hubungan Pelanggan (Customer Relationships): Berfungsi untuk menggambarkan bagaimana cara berinteraksi dan berkomunikasi dengan pelanggan secara lebih intensif.
  5. Pendapatan (Revenue Streams): Berfungsi untuk menjelaskan bagaimana perusahaan menghasilkan pendapatan.
  6. Sumber Daya (Key Resources): Berfungsi untuk mengidentifikasi aset dan resources yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.
  7. Aktivitas Utama (Key Activities): Berfungsi untuk menjelaskan tindakan kunci yang perlu diambil untuk memberikan nilai kepada pelanggan.
  8. Partner Kunci (Key Partners): Berfungsi untuk mengidentifikasi mitra atau pihak eksternal yang berkontribusi pada model bisnis.
  9. Biaya Utama (Cost Structure): Berfungsi untuk menentukan biaya-biaya utama yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.

*

Mengapa Perlu Menggunakan BMC?

Manfaat Business Model Canvas:

  • Visualisasi model bisnis: BMC memungkinkan tim bisnis untuk memiliki pandangan yang jelas tentang model bisnis mereka dalam satu gambar.
  • Ketangkasan (Agility): Perusahaan dapat dengan cepat mengevaluasi dan mengubah elemen-elemen model bisnis untuk mengikuti perubahan pasar.
  • Komunikasi Efektif: BMC membantu dalam komunikasi model bisnis kepada tim internal dan eksternal dengan cara yang sederhana dan mudah dimengerti.
  • Perencanaan Strategis: Memungkinkan perusahaan merencanakan strategi jangka panjang dan mengidentifikasi peluang untuk pertumbuhan dan perbaikan.

Dengan menggunakan BMC, perusahaan dapat lebih efektif merancang, mengelola, dan mengkomunikasikan model bisnis mereka, yang pada akhirnya dapat mengarah pada kesuksesan yang lebih besar dalam dunia bisnis yang kompetitif.

*

Manfaat Business Model Canvas untuk Product Manager

  • Alignment perancangan product dengan strategi perusahaan: BMC membantu PM memahami dengan lebih baik produk, pelanggan, dan model bisnis yang mendukungnya.
  • Komunikasi yang Jelas: PM dapat dengan mudah berkomunikasi dengan tim internal dan eksternal tentang model bisnis produk.
  • Fokus pada Nilai: BMC membantu PM memastikan bahwa produk selalu berfokus pada memberikan nilai kepada pelanggan dan menciptakan pendapatan yang berkelanjutan.

*

Bagaimana Penerapan BMC untuk Perencanaan Perjalanan (Itinenary) Untuk Traveler?

Untuk lebih memudahkan dalam penjabaran dan penerapan BMC, saya akan mencoba memaparkan melalui skenario case study pembuatan aplikasi Travel Planner: Perencanaan Perjalanan untuk Traveler

Latar Belakang

Indra adalah seorang product manager yang memiliki hobi traveling dan dia memiliki visi suatu saat akan membangun perusahaan sendiri. Pada suatu hari dia memiliki masalah karena kebingungan dalam merencanakan perjalanannya ke beberapa daerah di Indonesia, dimulai dari tempat apa saja yang harus dia kunjungi dan dapat memanjakan dirinya, akomodasi selama perjalanan, biaya tempat menginapnya. Dia kemudian mendapatkan sebuah ide untuk merancang sebuah product untuk memfasilitasi semua keinginan dan kebutuhannya. Karena terbiasa dengan alur berpikir seperti product manager di kantornya, dia memutuskan pertama-tama akan membuat BMC terlebih dahulu.

Berikut ini BMC yang dibuat oleh Indra:

Trip Planner for Traveler

1. Segmentasi Pelanggan (Customer Segments):

  • Traveler Individu/Solo Traveler: Traveler yang mencari bantuan atau solusi dalam merencanakan perjalanan pribadi.
  • Traveler Kelompok: Traveler yang mencari bantuan dalam merencanakan perjalanan kelompok.
  • Perusahaan/Perjalanan Bisnis: Perusahaan yang ingin menyediakan perjalanan bisnis yang terorganisir untuk karyawan mereka.
  • Agen Perjalanan: Profesional perjalanan yang menggunakan aplikasi untuk merancang perjalanan untuk klien mereka.
  • Backpacker: Mereka yang suka dengan perjalanan budget terbatas, membawa akomodasi seadanya.

2. Proposisi Nilai (Value Propositions):

  • Personalisasi Perencanaan Perjalanan: Menyediakan rencana perjalanan yang disesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan pelanggan.
  • Akses ke Informasi Lokal: Memberikan akses ke informasi lokal, seperti tempat-tempat wisata terbaik, restoran, dan kegiatan-kegiatan penduduk lokal.
  • Kemudahan dan Waktu yang Dibuat: Menyediakan perencanaan perjalanan yang menghemat waktu dan usaha pelanggan.
  • Rekomendasi Aktivitas: Memberikan rekomendasi aktivitas, tempat makan, dan tempat wisata berdasarkan preferensi pengguna.
  • Notifikasi untuk Follow Up Itinerary: Untuk memberikan pemberitahuan rencana perjalanan di aplikasi.

3. Channel (Channels):

  • Aplikasi Mobile: Aplikasi mobile yang memungkinkan traveler untuk merencanakan perjalanan mereka. Tersedia di iOS dan Android.
  • Situs Web: Situs web yang dapat diakses melalui desktop atau perangkat mobile (mobile web). Berfungsi untuk mendukung aplikasi dan memberikan informasi tambahan kepada pengguna.
  • Kemitraan dengan Agen Perjalanan: Kolaborasi dengan agen perjalanan untuk menggunakan aplikasi ini dalam layanan mereka.
  • Media Sosial: Memanfaatkan platform media sosial untuk mempromosikan layanan dan berinteraksi dengan pengguna.
  • Kemitraan dengan Influencer Perjalanan: Bekerja sama dengan influencer untuk merekomendasikan aplikasi kepada audiens mereka.

4. Hubungan Pelanggan (Customer Relationships):

  • Online Customer Support: Layanan dukungan pelanggan melalui chat atau email. Hubungan darurat dalam situasi yang memerlukan perhatian khusus.
  • Komunitas Traveler: Membangun komunitas online di mana pelanggan dapat berbagi pengalaman perjalanan mereka.
  • Personal Travel Consultant: Untuk pelanggan perusahaan, seorang konsultan perjalanan pribadi yang memberikan dukungan langsung.
  • Dukungan Pelanggan: Layanan pelanggan yang responsif untuk membantu pengguna dalam perencanaan perjalanan dan mengatasi masalah.
  • Personalisasi: Menjaga hubungan personal dengan pengguna melalui fitur-fitur yang disesuaikan dengan preferensi mereka.

5. Pendapatan (Revenue Streams):

  • Biaya Berlangganan: Model berlangganan bulanan atau tahunan untuk pelanggan individu akses ke fitur premium.
  • Partnership Bagi Hasil: Mendapatkan komisi dari hotel, restoran, atau penyedia layanan lainnya.
  • Biaya Transaksi: Mengenakan biaya transaksi pada pembayaran atau reservasi yang dibuat melalui aplikasi.
  • Iklan: Menawarkan ruang iklan kepada bisnis lokal yang ingin menargetkan pengguna.

6. Sumber Daya Utama (Key Resources):

  • Platform Aplikasi: Aplikasi dan situs web yang memungkinkan pelanggan merencanakan perjalanan.
  • Jaringan Partner: Koneksi dengan hotel, maskapai penerbangan, dan penyedia layanan lokal.
  • Tim Pengembang Aplikasi: Untuk mengembangkan, memelihara, dan memperbarui aplikasi.
  • Database Informasi Perjalanan: Sumber informasi tentang destinasi, akomodasi, dan aktivitas.
  • Pusat Data dan Keamanan: Untuk menyimpan dan melindungi data pengguna dengan aman.

7. Aktivitas Utama (Key Activities):

  • Perencanaan Perjalanan: Merancang rencana perjalanan yang dipersonalisasi.
  • Pemantauan Perjalanan: Mengikuti perjalanan pelanggan untuk memberikan bantuan saat diperlukan.
  • Pengembangan Konten: Membuat konten tentang destinasi perjalanan.
  • Pengembangan Aplikasi: Merancang, mengembangkan, dan memelihara aplikasi perjalanan.
  • Pemasaran dan Promosi: Mempromosikan aplikasi melalui kampanye iklan dan media sosial.
  • Kemitraan Bisnis: Menjalin kemitraan dengan agen perjalanan dan bisnis lokal.
  • Kurasi Konten: Merupakan aktivitas penting untuk mengumpulkan, meninjau, dan menyajikan informasi perjalanan yang berkualitas kepada pengguna. Ini termasuk menambahkan deskripsi destinasi, ulasan, dan rekomendasi aktivitas.
  • Analisis Data Pelanggan: Melakukan analisis data pelanggan untuk memahami preferensi dan tren perjalanan mereka. Informasi ini dapat digunakan untuk menyempurnakan rekomendasi dan pengalaman pengguna.

8. Mitra Kunci (Key Partners):

  • Agen Perjalanan: Kemitraan dengan agen perjalanan yang menggunakan aplikasi untuk merencanakan perjalanan untuk klien mereka.
  • Bisnis Lokal: Kemitraan dengan restoran, hotel, dan penyedia aktivitas lokal untuk memberikan rekomendasi dan penawaran eksklusif.
  • Perusahaan Transportasi: Kemitraan dengan maskapai penerbangan, perusahaan kereta api, penyedia transportasi darat, dan perusahaan penyewaan mobil untuk menawarkan berbagai pilihan transportasi kepada pengguna.
  • Akomodasi: Kemitraan dengan berbagai jenis akomodasi, seperti hotel, vila, apartemen, dan penginapan tradisional.
  • Penyedia Aktivitas Wisata: Kemitraan dengan penyedia aktivitas wisata lokal untuk memberikan beragam pengalaman kepada pengguna.
  • Sumber Data Eksternal: Kolaborasi dengan penyedia data eksternal untuk mengenali tren perjalanan, kondisi cuaca, dan informasi lain yang relevan.

9. Struktur Biaya (Cost Structure):

  • Pengembangan Aplikasi: Biaya untuk merancang, mengembangkan, dan memelihara aplikasi.
  • Biaya Hosting dan Infrastruktur: Biaya untuk menjalankan server, infrastruktur, dan penyimpanan data yang mendukung aplikasi.
  • Biaya Pemasaran dan Promosi: Anggaran iklan dan promosi untuk meningkatkan kesadaran pengguna.
  • Biaya Karyawan: Gaji dan tunjangan untuk tim pengembang, tim pemasaran, tim dukungan pelanggan, dan staf lainnya.
  • Biaya Pengadaan Konten: Biaya untuk mengumpulkan, mengedit, dan menyajikan informasi perjalanan yang berkualitas.

Jadi…….

Business Model Canvas (BMC) adalah tool yang berguna dalam merinci dan memahami model bisnis produk atau layanan, termasuk dalam konteks perencanaan perjalanan untuk traveler. Dengan merancang BMC yang sesuai, perusahaan perencana perjalanan dapat mengidentifikasi peluang, merinci aspek-aspek penting dari model bisnis dan mengembangkan strategi efektif untuk mencapai kesuksesan dalam industri perjalanan yang kompetitif.

Sumber Referensi:

Referensi buku:

  1. Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur. (2010). “Business Model Generation: A Handbook for Visionaries, Game Changers, and Challengers.” Wiley.
  2. Joan Magretta. (2002). “Why Business Models Matter.” Harvard Business Review.
  3. Mark W. Johnson, Clayton M. Christensen, dan Henning Kagermann. (2008). “Reinventing Your Business Model.” Harvard Business Review.
  4. Marty Cagan. (2017). “Inspired: How to Create Products Customers Love.” Wiley.
  5. Roman Pichler. (2017). “Strategize: Product Strategy and Product Roadmap Practices for the Digital Age.” CreateSpace Independent Publishing Platform.

Referensi artikel:

  1. Harvard Business Review. (2013). “Why the Lean Start-Up Changes Everything.” Link
  2. Strategyzer. (2022). “Business Model Canvas: A Complete Guide.” Link
  3. Forbes. (2012). “Business Model Canvas: A Simple Tool for Designing Innovative Business Models.” Link
  4. Cowan, A. (2014). “Business Model Canvas Templates.” Link
Photo by Aaron Burden on Unsplash

--

--

Ainur Rohman
Ainur Rohman

Written by Ainur Rohman

Talking and writing about Product-led SEO, SEO Writing, Digital Innovation, and Digital Business with combination Project Management, AI, and Data Analytics.

No responses yet